Minggu, Desember 30, 2007

Hanya Sebuah Film.....

EDDAN..!!! Itulah kalimat pertama yang keluar dengan spontan dari mulut saya ketika melihat adegan film Casino Royale (James Bond 007) pada awal film saat terjadi adegan pengejaran terhadap seorang pembuat bom (teroris) yang akhirnya tertangkap di Kedutaan Besar Bahama.

Sungguh luar biasa, gila, diluar nalar, ra mungkin, mustahil, impossible, bullshit (tolong tambahkan sendiri buat yang ingin urun rembug, hehe..) dengan apa yang saya lihat dalam adegan film tersebut. Adrenalin dan emosi saya benar-benar telah memuncak karena adegan film yang baru saya tonton 10 menit yang lalu itu. Apa sich yang gak mungkin dalam sebuah film?? Semua ketidakmungkinan akan menjadi mungkin setelah diceritakan dan divisualisasikan dalam sebuah film.

Buat saya, inilah film terbaik dan mengesankan yang pernah saya saksikan dengan mata kepala saya sendiri selama saya hidup di dunia ini. Silahkan teman-teman mengganggap saya KATROK, NDESO, KAMPUNGAN, ato GUMUNAN dan sebagainya, monggo, silahkan. Buat saya inilah film terbaik yang pernah saya tonton sepanjang hidup saya ini.

Buat yang penasaran dengan film ini, segera saja mencari itu film dan menyaksikannya sendiri, lalu berkomentarlah sesuka Anda. Ingin sekali saya memberikan resensi pada film ini sekalian itung-itung belajar nulis resensi film. Entah kenapa, tiba-tiba didalam kepala dan dada saya, rasanya ingin sekali memuntahkan suatu uneg-uneg untuk mengomentari film yang baru saja saya tonton dan saya ingin mengabadikannya dalam blog saya ini. Meskipun saat ini waktu telah menunjukkan pukul 00.35 WIB, mungkin tak apalah, sekali-kali nulis tentang film, mumpung semangat nulis ini ada, karena biasanya kesempatan tidak datang 2 kali.

Kalau tidak salah, film ini sebenarnya sudah cukup lama beredar di Indonesia. Tapi karena saya bukan anak gaul dan jarang sekali masuk Mall yang ada bioskop 21-nya ditambah lagi isi kantong saya yang pas-pasan plus waktu yang tidak banyak saya miliki untuk dolan kesana-kemari, akhirnya baru tadi malam saya sempat menonton film ini.

Mungkin sudah 3 bulan yang lalu (saya agak lupa) saya mendapatkan film ini. Itupun secara tidak sengaja ketika saya mampir di Warnet Aurora disekitar Kampus UMS Solo dan iseng membuka file film barat yang ada di hardisk komputer yang sedang saya pakai. Sebelumnya saya buta dengan film ini, hanya sesekali pernah melihat iklan film ini di TV. Tanpa pikir panjang, saya segera meng-copy itu film jadi 2 CD dengan ongkos Rp. 3000 (kebetulan saya bawa CD sendiri dari rumah).

Anehnya, baru malam ini Sabtu, 29 Desember 2007 saya bisa menikmati film yang saya dapatkan secara tidak sengaja tersebut. Rupanya skripsi dan pekerjaan benar-benar telah menyita waktu saya untuk sekedar menikmati film-film bioskop melalui PC saya dengan layar flat 17” yang saya miliki. Entah bagaimana rasanya jika melihat film di bioskop atau dilayar monitor yang lebih lebar dan besar. Tak bisa kubayangkan kedahsyatannya….

Sebenarnya cukup banyak film yang sempat saya tonton 2 atau 3 bulan terakhir ini, mulai dari Mengejar Mas-Mas, Jakarta Undercover, ABG Blok M, Selamanya, Road To Heaven, Denias, Nagabonar Jadi 2, The Davinci Code, My Sassy Girl (ini yang ke 3 kali saya nonton), Death Or Life dan yang terakhir The Banguet. Tapi entah kenapa saya tidak punya passion buat mengomentari film-film itu. Mungkin hanya Denias, Nagabonar Jadi 2, My Sassy Girl dan The Banguet yang mampu mencuri hatiku. Yang lainnya menurut saya merupakan film standar yang umumnya beredar di Indonesia. Atau bisa juga karena waktu itu saya benar-benar tidak punya waktu dan tidak mau meluangkan waktu untuk mengomentari film itu. Ah, namanya juga manusia, yang menurut saya memiliki 2 jiwa yang berbeda dan saling bertolak belakang, yang kadang optimistis (semangat), kadang pula pesimistis (malas).

Semua film pada dasarnya ingin menyampaikan sebuah pesan moral, entah itu baik ataupun buruk melalui visualisasi dengan alur cerita yang diharapkan audiens (penonton) menikmati suguhan film tersebut sehingga sebuah pesan yang terkandung dalam film tersebut mampu diserap dan diterima oleh audiens.

Seperti dalam film Casino Royale ini, meskipun jalan ceritanya agak susah untuk diikuti (memerlukan konsentrasi dan pemahaman tingkat tinggi untuk dapat mengikuti alur cerita dalam film ini) namun secara garis besar film ini mengajak kita untuk memberantas segala bentuk terorisme dan mengungkap bahwa kejujuran, kepercayaan dan kesetiaan ternyata sudah sangat jarang kita temui dalam kehidupan di dunia ini. Ternyata sangat susah sekali kita menemui orang yang benar-benar bisa kita percaya, sekalipun orang tersebut adalah orang yang terdekat dengan kita.

Secara tersirat, di film ini bisa kita temui sebuah pesan bahwa cinta ternyata sungguh kejam jika tidak di manajemen dengan baik. Dalam film ini diceritakan gadis cantik bernama Nona Lynd sanggup mengkhianati Negara dan sang penyelamat dunia (James), untuk lebih memilih menyelamatkan kekasihnya dengan menyerahkan uang sejumlah 115 Juta Dollar yang seharusnya milik Departemen Keuangan untuk diberikan kepada pihak yang tidak bertanggung jawab asal kakasihnya selamat.

Tak kalah menarik, visualisasi dalam film ini sungguh benar-benar memukau. Adegan demi adegan yang dihadirkan dalam setiap shoot, mampu membuat kita geleng-geleng kepala, melongo, gumun, heran, ndomblong, takjub (silahkan di teruskan sendiri…) ketika saya menonton film ini. Sebuah MAHAKARYA tingkat tinggi yang menurut saya mengalahkan adegan-adegan dalam film seperti Spiderman 1.2.3, The Messenger, Die Hard dan film-film yang pernah saya tonton sepanjang hidup saya ini. (Silahkan menonton sendiri kalau gak percaya).

Sungguh keputusan yang bijak, ketika orang yang peduli dan memiliki jiwa patriotisme terhadap dunia ini, menghalalkan segala cara bahkan hingga harus melanggar hukum internasional demi tegaknya keadilan dan keamanan di dunia ini untuk membersihkan teroris dimuka bumi sekalipun taruhannya adalah nyawa. Bagaimana dengan kita?? Seberapa besar jiwa patriotisme kita terhadap negeri kita ini, dunia ini, tempat hidup kita ini, dan yang terakhir dan yang terpenting adalah pembelaan kita terhadap agama kita ini, yaitu Islam yang kita cintai?? Ya Allah, aku malu untuk menghadapMu.

Tidak ada komentar: